TUNTAS.CO.ID, Bengkulu
- Peningkatan konektivitas di Provinsi Bengkulu tidak hanya dilakukan
melalui pembangunan Jalan Tol Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu. Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga memberikan perhatian pada akses jalan non
tol dengan memberikan hibah 2 jembatan rangka baja dan perbaikan jalan yang
terkena Abrasi di Kabupaten Bengkulu Utara.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bersama Menteri Pembangunan
Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo pada Sabtu (16/3)
meninjau salah satu lokasi pembangunan Jembatan di Desa Wono Harjo Kecamatan
Giri Mulya Kabupaten Bengkulu Utara. Lokasi jembatan lainnya yang akan
diperbaiki berada di Desa Kota Lekat Kecamatan Hulu Palik.
Pergantian jembatan diperlukan karena kondisi jembatan yang
ada sudah sudah menurun kemampuannya karena berusia tua. Tahun 2019 perbaikan
kedua jembatan ditargetkan dapat selesai karena sangat vital bagi mobilitas antar
desa.
Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara telah membebaskan lahan
dan tengah menyelesaikan pembangunan abutmen jembatan. Sementara dua jembatan
rangka baja dengan nilai Rp 15 miliar per unit akan dikirim Kementerian PUPR
dari Cileungsi, Bogor dalam waktu dekat.
“Perbaikan jembatan dan penanganan jalan yang terkena Abrasi
merupakan perintah Presiden Joko Widodo yang sebelumnya melakukan ke Bengkulu
tanggal 15 Februari 2018 lalu untuk mendukung peningkatan infrastruktur dasar
di Provinsi Bengkulu sehingga bisa terlepas dari keterisolasian wilayah,” kata
Menteri Basuki.
Menteri Basuki kemudian meninjau ruas jalan Pantai Barat
Sumatera yang menghubungkan Bengkulu dengan Kecamatan Ketahun yang terkena
Abrasi. Abrasi mengakibatkan jalan amblas sepanjang 15 meter setinggi sekitar
10 meter.
“Diruas jalan ini terdapat sekitar 5 titik jalan yang berada
dekat laut yang rawan longsor terkena Abrasi. Kami akan perbaiki karena menjadi
akses lalu lintas bagi 9 Desa yang ada disini tidak perlu direlokasi karena
tidak gampang bagi orang untuk meninggalkan tanah kelahirannya, karena saya
pernah merasakan itu, saya tidak punya kampung halaman," ujar Basuki
Hadimuljono.
Penanganan Abrasi akan dilakukan dengan membuat semacam
rabat dengan batu besar yang susun untuk menahan Abrasi terlebih dahulu dan
dilanjutkan dengan perbaikan jalan.
Diharapkan dengan adanya bantuan pembangunan jembatan, akses
keluar masuk desa maupun membawa keluar komoditas pertanian menjadi lebih
mudah. Sehingga ekonomi desa menjadi tumbuh lebih cepat. “Program pembangunan
desa tidak optimal apabila produk-produk yang dihasilkan tidak bisa dibawa
keluar akibat ketiadaan akses jalan,” pungkasnya.
Bupati Bengkulu Utara Mian mengaku, sangat mengapresiasi
atas perhatian dari Kementrian PUPR dalam penanganan infrastruktur dasar di
Provinsi Bengkulu khususnya di Kabupaten Bengkulu Utara.
Turut hadir mendampingi Menteri Basuki yakni Dirjen Bina
Marga Sugiyartanto, Dirjen Sumber Daya Air Hari Suprayogi, Kepala Balai
Pelaksanaan Jalan Nasional Aidil Fikri, Kepala Balai Wilayah Sungai Abustian,
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Bengkulu Daniel Kurdi dan Kepala Biro
Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja. (*)