Busana paling megah di JFC | ist |
TUNTAS.CO.ID - Front Pembela Islam (FPI) Jawa Timur menyoroti pagelaran Akbar Jember Fashion Carnaval (JFC).
FPI menilai acara tersebut mulai tidak terkontrol. Pihak FPI Jawa Timur melayangkan protes dan menolak keras penyelenggaraan JFC, karena dianggap tidak membawa manfaat dan mengandung maksiat.
“Kami menolak. Stop. Berhenti. Saya ketemu siapapun, saya akan bicara. Jangan salahkan orang ngomong, seperti kalian tidak mau disalahkan dalam berbuat. Tahun depan tidak perlu diselenggarakan,” ucap Ketua FPI Jatim, Haidar Alhamid dikutip dari Berita Jatim.
Mereka menilai, penampilan Cinta Laura dan yang lainnya di JFC beberapa hari lalu terlalu vulgar.
“Pertama, ada umbar aurat. Ada kemungkinan meninggalkan salat. Kedua, tidak ada manfaat. Apa sekarang manfaat dari kemaksiatan? Dosa. Mendapatkan uang dari acara maksiat? Haram,” lanjut Haidar.
Cinta Luara menggunakan pakaian dengan tema suku Dayak. |
Cinta Lura pun bereaksi atas pernyataan FPI, ia pun mengunggah fotonya di JFC, saat mengenakan kostum yang terinspirasi dari Suku Hudoq.
Lewat caption, ia mengatakan kalau orang yang tak punya pengetahuan soal masa lalu, asal-usul dan budaya, bagaikan pohon tanpa akar.
“A people without the knowledge of their past, origin and culture is like a tree with no roots. Thank you @jemberfashioncarnaval for showcasing the cultural diversity Indonesia has to offer! ✊,” tulis Cinta.
Cinta Luara banyak didukung netizen lewat kolom komentar. (*).