Ilustrasi PETI | net |
Warga Desa Muara Siau, Hamdan, mengatakan di lokasi Sungai Arai saja masih ada tujuh ekskavator yang terus melakukan PETI. Pembakaran alat berat yang dulu pernah dilakukan warga, tidak juga membuat jera para pelaku PETI.
"Sekarang kami datang ke Bangko nagih janji Pak Bupati. Beliau kan sudah janji, tanggal 21 Juli ini semua alat berat sudah harus keluar dari lokasi PETI," kata Hamdan, Jumat (19/7) malam.
Ia mengatakan, sebenarnya persoalan PETI ini sudah sangat terang benderang. Pelakunya mulai dari oknum kepala desa, PNS, hingga oknum caleg terpilih DPRD Kabupaten Merangin.
Ia katakan, kawasan Lando sudah hancur total karena PETI. Kawasan Sungai Arai pun terus digarap dan semakin terancam.
"Aparat pasti tau siapo bae pelakunyo. Cuma memang seolah dak mau tau. Kami tunggu janji bupati tanggal 21 ini. Kalau idak jugo, kami bergerak dewek," tambah Hamdan lagi.
Penelusuran tuntas.co.id, PETI di Merangin nyaris meluluh lantakkan lingkungan hidup di beberapa kecamatan. Mulai dari Pangkalan Jambu, Sungai Manau, Renah Pembarap, Tabir Barat, hingga Tabir Ulu.
Dua tahun terakhir, gajah besi menghajar Kecamatan Muara Sungai dan Tiang Pumpung. Kecamatan Lembah Masurai juga mulai jadi sasaran.
"Kalau dimpeng sejak lama. Tapi yang paling mengancam itu yang pake alat berat. Daya rusaknya luar biasa," ujar warga lainnya.(*)