LMPP Akan Laporkan ke Kejari Dugaan Korupsi Dana BOS dan Pungli di SMPN 5 Muarojambi -->
Cari Berita

LMPP Akan Laporkan ke Kejari Dugaan Korupsi Dana BOS dan Pungli di SMPN 5 Muarojambi

tuntas.co.id

MUAROJAMBI - Laskar Merah Putih Perjuangan (LMPP) Kabupaten Muarojambi diikabarkan akan segera melaporkan Kepala Sekolah SMPN 5 Muarojambi kepada pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Muarojambi atas dugaan Korupsi Dana BOS tahun anggaran 2019 - 2020 serta dugaan pungli sebesar Rp. 200 ribu untuk pembelian laptop

Hal ini disampaikan, Toha selaku Sekjen LMPP ia mengatakan, pada dasarnya laporan ini bertujuan agar pihak kejari dan tim Saber Pungli Muarojambi dapat segera memanggil dan memeriksa Kepsek SMPN 5 Muarojambi terkait dugaan korupsi dana BOS serta dugaan pungli mengatas namakan uang daftar ulang sekolah.

"Karna bila merujuk pada Peraturan Mendikbud No.44 tahun 2012, mengenai biaya buku dan LKS, serta pengembangan fasilitas sekolah seharusnya tidak ada lagi pungutan ke orang tua murid lagi. Karena itu jelas termasuk ke dalam pungli," sebut Sekjen LMPP Toha Jumat (11/9/20)

Dilanjutkannya, karena berapa banyak pemerintah sudah mengalokasikan dana melalui APBN untuk sekolah melalui program Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP). Bahkan setiap daerah juga ikut menganggarkan melalui APBD alokasi khusus untuk di sektor pendidikan.

"Apa masih kurang, kan sangat tidak baik bila SMPN 5 Muarojambi masih memberlakukan pungutan uang pendidikan kepada orang tua wali murid dengan berbagai alasan. Padahal biaya itu sudah di subsidi oleh pemerintah. Maka hal yang seperti ini harus ditindak tegas, agar anak bangsa ini dapat menikmati bersekolah dengan baik dan orang tua tidak lagi terbebani akan biaya," ujarnya.

Akan tetapi diteruskannya, selama ini dalam kenyataannya banyak sekali praktek pungli di sekolahan dilegalkan dengan mengatasnamakan komite.

"Tolonglah, terutama pada Tim Saber Pungli Muarojambi untuk segera mengusut permasalahan - permasalahan pungli yang di sekolahan. Jangan sampai ada lagi di negeri Sailun Salimbai tercinta ini yang namanya pungli di sekolahan. Selain itu, Agar marwah Tim Sapu Bersih Pungutan Liar itu terjaga dan benar - benar dapat dirasakan oleh masyarakat," pintanya. (EN)