Pasca Demo SMK Negeri 1 Tanjabbar, Dua Orang Korwil Diknas Provinsu Jambi Pengawas SMA dan SMK Turun Langsung -->
Cari Berita

Pasca Demo SMK Negeri 1 Tanjabbar, Dua Orang Korwil Diknas Provinsu Jambi Pengawas SMA dan SMK Turun Langsung

tuntas.co.id

Pasca Demo SMK Negeri 1 Tanjabbar, Dua Orang Korwil Diknas Provinsu Jambi Pengawas SMA dan SMK Turun Langsung
Ist


TANJAB BARAT_TUNTAS.CO.ID - Pasca aksi demo yang gelar anak-Anak pelajar SMK.Neeri 1. Tanjabbar kemarin Senin (7/11/22) lalu. 


Akhirnya pihak Diknas Provinsi jambi Selaku Korwil (Koordinator Wilayah ) Pengawas SMA dan SMK Provinsi Jambi dan kota, Drs Agusman M.Pd. dan Saleh SPd, turun langsung tinjau ke sekolah tersebut. Selasa (8/11/22).

 

Dengan kedatangan dua (2) orang pengawas ini ke sekolah tersebut, mendengarkan apa yang menjadi tuntutan Siswa/I, dan para guru-guru. 


"Mengingat Kadis Pendidikan Provinsi Jambi belum bisa hadir lantaran ada kegiatan dinas luar (DL)nNamun ini tidak menutup kemungkinan akan hadir pada hari Kamis nanti, beserta Kabid yang membidanginya," sebut Agusman.


Dia menambahkan, dari hasil pertemuan dengan sejumlah guru-guru,tidak semua item tuntutan siswa yang disampaikan dan didengar langsung. 


"Ada beberapa item diantara soal kedisiplinan, tata krama dan rasa kenyaman guru dengan Plt Kepsek saat ini Serta tidak pernah tersenyum terhadap semua guru. Sehingga para guru merasa tidak dihargai," tandasnya.


Selain itu permasalahan seragam sekolah dan semacam intimidasi dari Plt Kepsek juga disampaikan.


"Apa yang jadi keluahan memang tidak kita bahas sepenuhnya. Namun ini akan saya sampaikan masalah ini ke Kadis Provinsi," sampainya.


"Yang jelas saya menangkap dan menilai ada sistem yang diduga pengelolaan manajemen sekolah yang buruk yang tidak tertata rapi disekolah ini. Alur prosedur yang benar, ini yang tidak ada," tegasnya Agusman.


"Alur prosedur yang maksud begini. Guru datang jam berapa, masuk kelas jam berapa, apa yang dipersiapkan, mengajar, menerangkan, kemudian menutup ruang belajar dan keluar. Itu yang saya maksud alur prosedur," jelasnya.


"Namun saya tanya tadi, katanya belum ada dibuat dan disepakati bersama. Kalau tidak pernah senyum, saat saya tanya ke Kepsek. Kepsek menjawab secara fisikli, saya tidak bisa senyum," sambungnya.


Saat disinggung masalah soal komite serta pengelolaan iuran sumbangan komite. Agusman mengaku tidak membahas masalah ini tadi. Namun apa yang disampaikan oleh rekan media saat ini akan saya sampaikan nanti ke Kadis.


"Karena tadi yang disampaikan oleh ibu Rida adalah masalah baju olah raga. Ibu Rida ini yang mengumpulkan uang dengan rekannya, tapi uangnya dipinjam sekitar sepuluh juta. Namun saat minta bukti kwitansi, Kepsek ini tidak mau ngasi buktinya," terangnya.


Lebih jauh Agusman menjelaskan, tidak ada uang komite. Tetapi sumbang komite ada, itu dikelola oleh Komite langsung. Karena komite ini independen. 


Namanya sumbangan ini tidak ada ketentuan berapa besarnya atau ditetapkan. Tetapi jika ada kesepakan itu tidak masalah. Karena nanti ini untuk membayarkan guru honorer yang tidak masuk dalam data dapodik dan UMPTK. 


"Pembayaran guru honorer yang melalui iuran komite ini, dibayarkan oleh komite langsung. Salah jika Kepsek yang membayarnya. Karena nanti komite ini harus membuat laporannya," ujarnya pria yang bernah bertugas di Diknas Tanjab Barat ini.


Agusman sempat merasa kaget dan heran saat mendengar telah diduga adanya pungutan iuran komite selama dua bulan terakhir. Terlebih laporan keuangan ini tidak diterima oleh pihak komite secara rinci. Baik itu ketua komite sebelumnya, maupun bendahara.


"Tadi tidak ada kita bahas itu, kita baru dapat informasi ini dari rekan rekan media.Seharusnya komite itu dibentuk, disahkan kemudian di SK kan. Begitu sudah ada SK, baru bisa ada operasional komite sesuai dengan kesepakan dan juknis yang jelas. Tetapi kalau itu tidak ada, ini jelas menyalahi prosedur," bebernya.


Sementar itu Pltu Smk. Negeri 1. Tanjabbar, Dra Nurliah, sebagai kepsek saat dikonfirmasi awak media, Dirinya mengaku lelah sekali dan tidak bisa memberikan banyak keterangan.


"Maaf ya bapak-bapak dan ibu dari media. Saya merasa lelah. Saat rapat tadi saya tidak berikan hak menjawab dan sebatas mendengarkan saja. Saya dengarkan aja, nanti ada hak jawab saya. Namun saya akan pertanggung jawabkan semuanya," tutupnya. (Anto)