Menentang Isu HMI-PMII, Ketua PC PMII Kota Jambi Ajak Kader Ta’zim Hasil Muktamar -->
Cari Berita

Menentang Isu HMI-PMII, Ketua PC PMII Kota Jambi Ajak Kader Ta’zim Hasil Muktamar

tuntas.co.id

 

Ade Kurnia, Ketua PC PMII Kota Jambi


JAMBI - Mukhtamar Nahdlatul Ulama ke-34 yang dilaksanakan di Lampung 22-24 Desember 2021, ‘melahirkan’ komando baru organisasi Islam terbesar di Indonesia ini, yaitu Gus Yahya Cholil Staquf.


Gus Yahya terpilih sebagai Ketua Umum PBNU dengan perolehan suara 337 dari dari 548 PWNU dan PCNU se-Indonesia.


Tentu ini menjadi kegembiraan bagi seluruh warga Nahdliyyin. Karena kedua calon yaitu K.H Said Aqil Siradj dan Gus Yahya Qholil Staquf adalah Guru bersama bagi warga Nahdliyyin, yang pastinya tidak diragukan lagi sanad keilmuan dan kapasitasnya dalam mempimpin.


Namun dimulai dari desus Mukhtamar NU akan dilaksanakan hingga ditetapkannya Gus Yahya Sebagai Ketua Umum PBNU pada Jum'at, 24 Desember 2021, ada beberapa kelompok dan oknum yang membuat gaduh antara dua organisasi Islam yaitu PMII dan HMI.


Gejolak ini dimulai karena ada beberapa oknum yang membenturkan dua Organisasi dengan acuan K.H Said Aqil Siradj sebagai alumni PMII dan Gus Yahya bagian dari alumni HMI. 


Sehingga ini dianggap boomerang untuk bisa menjatuhkan salah satu kandidat. Dan sangat disayangkan gejolak ini masih saja terus dibombardir untuk menuai ketidakpercayaan terhadap salah satu bagan Organisasi dan menuai kebencian satu sama lain.


Ade Kurnia Utama, sebagai Ketua PC PMII Kota Jambi menegaskan kepada kader PMII Kota Jambi jangan sampai ikut terprovokasi dalam girah Mukhtamar NU, apalagi pasca Penetapan Ketua PBNU. 


“Justru musti bergembira dan mendoakan bersama, agar semakin baik kedepannya dan tentunya membawa perubahan bagi kemaslahatan umat,” kata Ade.


"pastinya masing-masing kandidat mimiliki kapasitas untuk memimpin NU, dan kita sebagai kader serta alumni PMII wajib ta'zim terhadap hasil putusan Mukhtamar ke-34 di Lampung" ujarnya.


Kini kata Ade Mukhtamar telah usai, yang ada hanyalah teladan dan akhlak serta semangat baru dalam menyongsong kemajuan cita-cita bersama.


Ade juga berpesan agar meneguhkan cita-cita bersama dalam satu nafas pergerakan.


"Saatnya kita memantapkan diri untuk menjadi Jam'iyyah. Bersama dalam satu cita dan nafas pergerakan (Tajdidul Harakah), serta teguh pendirian untuk terus berkhidmat pada NU, Agama dan negara,” pungkasnya. (*)