Langkah Strategis Kader PDI Perjuangan Demi Kejayaan Garuda di Udara -->
Cari Berita

Langkah Strategis Kader PDI Perjuangan Demi Kejayaan Garuda di Udara

tuntas.co.id

Devi Suhartoni Bupati Musi Rawas Utara. (Poto/Ist)
Devi Suhartoni Bupati Musi Rawas Utara. (Poto/Ist)

TUNTAS.CO.ID_PALEMBANG – Bupati Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) Provinsi Sumatera Selatan Devi Suhartoni memberikan pandangan secara profesional tentang penyelesaian masalah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.


“Jika saya diberikan kesempatan memimpin, saya sanggup untuk menyelesaikan problem PT Garuda,” kata Devi Suhartoni, saat wawancara khusus bersama awak media, Dikediaman Bupati, Palembang. Selasa (09/11/2021).

Menurutnya, sebelum menjadi Bupati pihaknya berkecimpung diperusahaan asing selama puluhan tahun. Dia dianggap teman-teman sejawatnya mampu menyelesaikan persoalan-persoalan yang terjadi pada emiten berkode GIAA ini.

“Selama ini, saya habiskan karier 25 tahun dibidang teknik, kemudian di Ekonomi, mayoritas saya di pertambangan,”ujar Politisi PDIP ini.

Devi menjelaskan dulu pihaknya pernah memimpin salah satu kegiatan dipertambangan di perusahaan asing yakni Newmont NTB.

“Secara operasional yang ada di Garuda hampir sama dengan pertambangan, dan saya pernah memimpin sebagai senior management di bidang teknik,” terang Devi, Bupati yang baru terpilih pada Pilkada serentak 2020 ini.

Secara profesional, dia menilai selama ini Garuda Indonesia beroperasi tidak efisien, terbebani dengan biaya maintenance, bahan bakar, sewa pesawat, manpower dan miselenius item.

“Itu seharusnya di mapping (petakan) secara baik. Potensi pengeluaran biaya yang paling tinggi dimana tidak efisien dengan melihat rute-rute yang tidak menguntungkan,” terang Pria yang pernah menjabat Wakil Bupati Muratara ini.

Pihaknya mencontohkan perlu ada shep okupansi resque penerbangan garuda ke rute tertentu yang gemuk berbading rute yang kurus, artinya dalam operasional ada subsidi silang.

“Akan bisa kita lihat hitungan, harian, bulanan dan tahunan. Kalau hitungan tahunan merugi, maka baiknya distop. Dan kita berafiliasi dengan penerbangan internasional lain. Agar tidak mengangu rute penerbangan,” kata Devi.

Sebagai anak bangsa yang hatinya tergugah, pihaknya bersedia mengajukan diri menjadi garda terdepan dalam menyelesaikan persoalan yang telah melanda Garuda Indonesia ini.

“Jika lowongan terbuka, ya saya melamar. Ya kalau kita melamar, paling tidak kita dipanggil atau diwawancara oleh bapak Menteri,” terang Devi.

Bupati yang hobi blusukan ini mengatakan kita bisa sharing (berbagi). Sebagai anak bangsa garuda harus tetap untung dan tetap terbang. “Garuda Proud of nations,” sebut Devi Suhartoni yang juga Kader Idiologis PDI Perjuangan ini.

Terkait Garuda Pihaknya juga menjelaskan pesawat terbang itu tolak ukurnya jam terbang, kemudian mengecek komponen pesawat tersebut. “Misalkan boing kita cek secara berkala.”

“Didalam maintenance cost pesawat ada namanya tangible cost atau biaya yang harus dikeluarkan. Contohnya maintenance pesawat untuk keselamatan penumpang. Dalam banyak hal ada yang mesti dimapping atau petakan kembali,” ujarnya.

Kemudian soal abromental (lingkungan hidup) dan sistem dari bahan bakar yang digunakan saat ini serta energi terbarukan minyak inti sawit (bioavtur) juga perlu dievaluasi.

“Kalau dulu dipertambangan, itu banyak alat berat yang mengunakan sistem teknologi, dan ada namanya maintenance rivel contak, dan disitu bisa mengurangi maintenance lainnya,” kata Devi Suhartoni.

Selain itu, dikatakan dia, karena garuda itu adalah bisnis, maka mesti menghitung total revenue, total pasokan dengan biaya. Paling tidak ada empat langkah menyelesaikan hutang GI pada perbankan, penyewa peswat dan pertamina.

“Pertama, Mapping operasional untuk melakukan efisensi dan penghematan biaya dengan tidak mengabaikan keselamatan,” ungkap Dia.

Kemudian, diterangkan Devi, Melakukan struktural hutang kepada pihak kreditor. Kalau kreditornya Negara, bisa melakukan pengurangan bunga. Selanjutnya negosiasi kepada penyewa pesawat.  Aliansi partner (persekutuan) yang tetap berpedoman terhadap keuntungan kedua belah pihak.

Langkah penting lainnya kata Devi, Diskusi dengan Pertamina terkait total hutang, distance bahan bakarnya, kemudian memperbaiki sistem suply change kepada Pertamina. Kemudian akan melibatkan universitas untuk melakukan pengembangan terhadap efisiensi pemakaian fuel.

“Siapapun direktur garuda harus memaparkan kepada pemerintah dan swasta bahwa operasional revenue berbanding dengan biaya. Misalkan tidak sesuai, ada beberapa biaya yang memberatkan garuda. Dan itu harus di paparkan secara transparan. Karena garuda selain harus untung, juga harus tetap terbang,” kata eks Tenaga Profesional Newmont ini.

Pihaknya percaya bahwa para pengambil keputusan akan peduli, sebab garuda merupakan praud of nations.

“Karena kalau garuda untung dan terus terbang maka proud of nation kita akan terjaga dengan baik,” ujar Bupati Muratara dengan tigline Berhidayah ini.

Berdasarkan data, untuk diketahui PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatat rugi senilai US$898,65 juta atau setara Rp12,8 triliun (kurs Rp14.250 per dolar AS) pada semester I 2021. Kerugian meningkat sekitar 26 persen dari US$712,72 juta atau Rp10,15 triliun pada semester I 2020.

Dilansir dari CNN Indonesia, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan kerugian ini terjadi karena pendapatan perusahaan hanya sekitar US$696,8 juta atau Rp9,92 triliun pada periode tersebut. Pendapatan itu turun sekitar 24 persen dari US$917,28 juta pada periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, beban usaha mencapai US$1,38 miliar atau Rp19,66 triliun sepanjang paruh pertama tahun ini. Kendati begitu, ia mengklaim beban usaha ini sejatinya menurun 15,9 persen dari US$1,64 miliar.

Sementara itu, terkait dirinya yang saat ini menjabat sebagai Bupati Muratara, Sumsel, dia menyerahkan keputusan ini pada internal PDI Perjuangan, apapun keputusan Partai dia akan laksanakan.

“Saya sebagai kader dan petugas Partai, saya akan mematuhi keputusan partai, karena sebagai kader yang baik harus patuh seperti saya mendapatkan tugas dari ibu Mega mencalonkan Kepala Daerah,” ungkap Bupati Muratara ini.

Dia menyatakan jika partai memberikan tugas yang baru, dia akan ambil dan terima tugas tersebut.

“Saya telah terbekali pengetahuan dan pengalaman kerja yang telah dilewati selama ini. Secara ilmu, saya siap. Secara ilmu disitu paling banyak adalah maintenance cost dan fuel cost,” ungkapnya


 (*)