Suprayogi, Ketua HNSI Tanjabbar dan Ketua Komisi II DPRD Tanjabbar |
TANJABBAR - Sejumlah nelayan di kota Kualatungkal, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjungjabung Barat gantung jaring disebabkan langkanya bahan bakan minyak (BBM) berjenis solar.
Kelangkan BBM ini bukan kali pertama terjadi di Kualatungkal, namun kali ini cukup lama sehingga banyak nelayan yang mengeluhkan dan tidak dapat mengais rezeki dilaut.
Iyan nelayan di Kelurahan Tungkal Harapan, Kecamatan Tungkal Ilir mengakui bahwa dirinya sudah tiga hari tidak melaut disebabkan stok BBM di SPBN (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan) kosong.
"Sudah tiga hari kami dak kelaut, minyak kosong di SPBU, terpaksa nganggur,"cetusnya. Minggu, (17/10/2021).
Hal serupa juga disampaikan, Udin nelayan parit III, menurutnya kelangkaan BBM berjenis solar ini kerap terjadi di Tanjab Barat, ia meminta kepada pihak terkait agar bertanggung jawab atas persoalan yang terjadi ini.
"Susah kalau sudah minyak solar langka ni, kemana-mana sudah nyarinya juga tidak ada, kami minta pemerintah dan pihak terkait untuk segera mencari solusinya, berapa banyak nelayan yang tidak bisa kelaut akibat kelangkaan BBM ini,"tandasnya.
Sementara Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Tanjabbar, Suprayogi menyebut pihaknya aktif komunikasi dengan SPBN.
“Krisis di SPBN sudah terjadi sejak bulan sembilan, dan bulan ini menjadi cukup parah sehingga nelayan tidak bisa melaut,” kata pria yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi II DPRD Tanjabbar ini.
HNSI kata Yogi siap mendampingi SPBN melakukan komunikasi dengan Pertamina.
“Kemudian Pemkab diharap juga hadir menjembatani untuk menyelesaikan masalah krisis di SPBN ini,” pungkasnya. (*)