Ansor Jambi Desak Pemerintah Serius Tangani Radikalisme -->
Cari Berita

Ansor Jambi Desak Pemerintah Serius Tangani Radikalisme

tuntas.co.id

Juwanda saat mengikuti Rakornas GP Ansor
JAMBI, TUNTAS.CO.ID - Gerakan Pemuda (GP) Ansor se-Indonesia menilai radikalisme agama yang berkembang belakangan ini sudah sangat mengkhawatirkan.

Pimpinan Wilayah GP Ansor Provinsi Jambi juga memberi tanggapan. Ketua PW GP Ansor Provinsi Jambi, Juwanda menyebut kondisi radikalisme di Indonesia saat ini memang sudah di zona merah.

Persoalan ini semakin meruncing kata Juwanda, justru karena lemahnya pemerintah selama ini dalam memantau dan mencegah faham radikalisme itu berkembang.

"Selama ini tidak ada langkah strategis dari pemerintah dalam mencegah radikalisme. Pada saat terjadi pengeboman, baru dilakukan penangkapan," kata Juwanda, Jumat (8/11/2019).

Padahal faham itu dikembangkan lewat forum-forum yang sebenarnya sangat mudah dideteksi oleh negara lewat perangkatnya. 

"Kampus menjadi salah satu tempat faham ini dikembangkan, bagaimana ada kelompok organisasi tertentu yang menerapkan ideologi khilafah sebagai basis perjuangan organisasi mereka," jelas pria yang juga menjabat sebagai Anggota DPRD Provinsi Jambi ini.

Untuk itu Juwanda meminta pemerintahan Jokowi di periode kedua benar-benar serius memerangi radikalisme.

"Langkah-langkahnya pun harus jelas dan terukur, targetnya apa saja," pungkasnya. 

Sebelumnya Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor (PP GP Ansor) menyatakan sikap politiknya atas masa pemerintahan Jokowi periode kedua. 

GP Ansor akan mendukung kebijakan pemerintah ketika pemerintah melakukan upaya serius yang sejalan dengan politik kebangsaan NU dan GP Ansor dalam menangani ekstremisme-terorisme, intoleransi, serta tindakan kekerasan. 

Demikian pernyataan sikap PP GP Ansor dalam forum Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Gerakan Pemuda Ansor pada Rabu-Kamis (6-7/11) di Kantor Sekretariat PP GP Ansor, Jalan Kramat Raya Nomor 65 A, Jakarta Pusat. 

Ketua Umum PP GP Ansor H Yaqut Cholil Choumas (Gus Yaqut) mengatakan bahwa dukungan GP Ansor terhadap pemerintah selalu didasarkan pada komitmen kerakyatan dan kebangsaan. 

“Selama pemerintah memberikan keberpihakannya kepada komitmen tersebut (kerakyatan dan kebangsaan), GP Ansor akan tetap menjadi mitra strategis. Sebaliknya, jika komitmen tersebut bergeser, GP Ansor akan menjadi pihak yang pertama kali mengingatkan dan mengambil posisi yang berbeda,” kata Gus Yaqut. 

Organisasi gerakan pemuda NU ini memandang radikalisme agama yang berkembang belakangan ini—setidaknya 8 tahun terakhir—sudah sangat mengkhawatirkan. Kondisi ini bagi GP Ansor sangat berbahaya. (*)