Mantan Ketum PP Muhammadiyah Tolak Istilah NKRI Bersyariah, Semua Sudah di Pancasila -->
Cari Berita

Mantan Ketum PP Muhammadiyah Tolak Istilah NKRI Bersyariah, Semua Sudah di Pancasila

tuntas.co.id



TUNTAS.CO.ID - Istilah yang dimunculkan, yakni NKRI bersyariah mendapat respon dari banyak pihak, tak terkecuali tokoh ormas Islam yang ada di Indonesia.

Di antarnya Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menolak istilah Negara Kesatuan Republik Indonesia atua NKRI bersyariah. Menurutnya, NKRI Bersyariah tidak sesuai dengan ideologi Bangsa Indonesia.

Din mengatakan Pancasila sendiri sudah sangat menghormati dan mementingkan agama.

"Kita ini NKRI ber-Pancasila," kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2005-2010 dan 2010-2015 ini di Solo, Rabu (14/8/2019).

"Sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa, ditambah UUD 1945 pasal 29 yaitu menjamin kebebasan beragama dan menjalankan ibadah menurut agama masing-masing," jelas Din Samsudin.

Ia mengatakan NKRI sudah menghormati agama yang ada di Indonesia sesuai dengan syariat, meski demikian, kata dia  bukan berarti Indonesia menjadi negara syariat.

"Apalagi di agama tertentu jangan ada salah pemahaman. Termasuk kalau ada warga negara yang mau menjalankan ibadah, seperti contoh perempuan berjilbab mengamalkan Pancasila. Justru yang mengecam itu yang anti pancasila. Tetap menjunjung NKRI yang berpegang pada pancasila," katanya.

Sebelumnya, Ketua Persatuan Alumni (PA) 212 Haikal Hassan menjelaskan rumusan NKRI syariah yang tertuang dalam Ijtima Ulama IV hanya istilah.

Menurut dia, Pancasila dan UUD 1945 tetap sebagai dasar negara yang sah. Ia mengatakan bukan berarti dengan adanya NKRI bersyariah akan menghilangkan Pancasila dan UUD 1945.

Menurut dia, NKRI saat ini sudah bersyariah, ditunjukkan dari adanya lembaga syariah dan peraturan syariah.

Sementara kunjungannya ke Kampus UNS beberapa waktu lalu, Menteri Pertahanan (Menhan) RI Ryamizard Ryacudu mengatakan tidak ada istilah NKRI bersyariah.

"NKRI harga mati. Syariah itu sudah ada di sila pertama Pancasila, sudah hebat Pancasila, jangan ditambahi lagi," katanya. (antara)

sumber : muslimoderat