Ada 48 Kali Gempa Susulan di Maluku Utara -->
Cari Berita

Ada 48 Kali Gempa Susulan di Maluku Utara

tuntas.co.id

Warga terdampak gempa di Maluku Utara mengungsi | kompas.com

JAKARTA, TUNTAS.CO.ID - Pada Minggu, 14 Juli 2019, pukul 16.10.51 WIB, wilayah Kabupaten Halmahera Selatan diguncang gempabumi tektonik. 

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini berkekuatan 7,2 skala richter. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 0,56 LS dan 128,06 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 63 km arah timur Kota Labuha, Kabupaten Halmahera Selatan, Propinsi Maluku Utara pada kedalaman 10 km.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono mengatakan gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar Sorong-Bacan. 

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi di wilayah Kabupaten Halmahera Selatan ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar mendatar," katanya, Minggu malam.

Guncangan gempabumi ini dilaporkan dirasakan di daerah Obi V MMI (getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun), Labuha III MMI, Manado, Ambon II-III MMI, Ternate, Namlea, Gorontalo, Raja Ampat, Sorong, dan Bolaang Mongondow II MMI.

Dilaporkan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut di Kecamatan Gane Barat Utara, Kecataman Timur Selatan, Kecamatan Gane Timur Tengah, Kecamatan Gane Dalam, Kecamatan Gane Barat Selatan, Kecamatan Gane Timur, Halmahera Selatan. Dilaporkan juga adanya satu orang meninggal dunia di Kelurahan Gane Luar, Kecamatan Gane Timur Selatan. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami.

Hingga pukul 23.00 WIB, Hasil monitoring BMKG menunjukkan 48 kali aktivitas gempabumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M=5.8 dan magnitudo terkecil M=3.1. 28 gempa diantaranya dirasakan.

"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, dan agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan, sebelum anda kembali kedalam rumah," katanya.

Kemudian pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg (user: pemda, pwd: pemda-bmkg) atau infobmkg.(mar)