Presiden Joko Widodo (istimewa)
Tingginya tingkat kepuasan ini tidak terlepas dari kepuasan masyarakat kepada kondisi negara di berbagai bidang.
48,4 persen responden melihat kondisi ekonomi Indonesia pada 2017 lebih baik dari 2016. 17,5 persen menganggap ekonomi nasional lebih buruk, kemudian 28,9 persen menilai tidak ada perubahan kondisi ekonomi nasional dan 5,3 persen tidak menjawab.
Di bidang politik, 32 persen responden menilai kondisinya baik, 18 responden menilai kondisinya buruk. 36 persen menganggap kondisinya sedang-sedang saja, 14 persen tidak tahu.
Di bidang penegakkan hukum, 49 persen responden menganggap kondisinya baik, 26 persen sedang, 21 persen buruk kemudian 5 persen tidak tahu.
Bidang keamaman, 67 persen menilai kondisinya baik, 24 persen sedang, 9 persen buruk dan 1 persen tidak tahu.
Selain itu, survei SMCR juga mencatat 75,3 persen responden yakin atas kemampuan kepemimpinan Jokowi, hanya 18 persen yang yakin dengan kemampuan kepemimpinan Prabowo.
Secara keseluruhan tingkat kepuasan masyarakat kepada kinerja Presiden Joko Widodo 74,3 persen, sementara itu 23,8 persen tidak merasa puas.
Begitu hasil survei terbaru Saiful Mujani Research Consulting (SMRC) yang dilakukan pada Desember 2017 lalu.
"Angkanya (kepuasan) cukup tinggi," ujar Direktur Utama SMRC Djayadi Hanan.
Tingginya persentase kepuasaan responden sejalan dengan pilihan kepada Jokowi untuk periode selanjutnya. Dari 74,3 persen reseponden yang puas, 65 persennya akan memilih Jokowi dalam Pilpres 2019.
Kemudian 11 persennya lebih memilih Prabowo dan 14 persen akan memilih di luar kedua nama itu.
Survei SMRC dilakukan dengan wawancara lapangan pada 7-13 Desember 2017, responden sebanyak 1.059 orang di 34 provinsi dengan margin of error sebesar 3,1 persen. (**)
Penulis: Darmawan