Ilustrasi
Kondisi ini dianggap sangat parah, karena mengganggu aktivitas masyarakat.
Bahkan sejauh ini ramai diperbincangkan di Batangasai soal rencana demo besar-besaran terkait pemadaman listrik ini.
“Kami antar kampung sudah mulai bangun komunikasi, kalau tidak normal juga dalam waktu dekat, kami akan demo besar-besaran,” tegas seorang warga.
Untuk diketahui, Kecamatan Batangasai memang terkesan menjadi ‘anak tiri’ dari sisi pembangunan. Karena proses pembangunan di kawasan ini terkesan lambat.
Ketika banyak daerah lain sudah menikmati listrik 24 jam, masyarakat Batangasai masih merasakan seringnya pemadaman listrik.
Belum lagi ketertinggalan di bidang infrastruktur. Daerah yang sebenarnya menyimpan potensi wisata cukup besar ini belum terjamah oleh pembangunan dari pemerintah.
Terutama akses jalan banyak masih rusak, bahkan saat musim hujan warga selalu dihantui tanah longsor ketika melintas. (*)