Pemenang Pilkada Muratara Sujud Syukur -->
Cari Berita

Pemenang Pilkada Muratara Sujud Syukur

tuntas.co.id

HDSTULLAH sujud syukur saat MK putuskan sebagai pemenang. gedung BBHAR  Jakarta Pusat. (Poto/Ist)


JAKARTA - Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan menolak gugatan pasangan nomor urut 03 H. Syarif Hidayat-H.Surian Sopian terkait hasil Pilkada Muratara dalam sidang pleno terbuka, Rabu (17/2/2021) sore.

Mahkamah konstitusi dalam keputusan yang dibaca menyatakan eksepsi termohon dan eksepsi pihak terkait mengenai kedudukan hukum pemohon beralasan menurut hukum dan menyatakan pemohon tidak memiliki kedudukan hukum.

Keputusan MK  menyatakan permohonan pemohon tidak dapat diterima ini, maka spontan disambut dengan paslon terpilih Pilkada Muratara, H. Devi Suhartoni-H. Inayatullah dengan sujud syukur.

Setelah majelis hakim MK usai membacakan keputusan MK tersebut, pasangan yang memiliki jargon SepadanNian ini langsung sujuk syukur.

"Saya sebagai warga negara Republik Indonesia dan Kader dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), kami selalau menghormati proses hukum,"kata Bupati Kabupaten Muratara terpilih H. Devi Suhartoni, Rabu sore di gedung BBHAR di Jakarta Pusat.

Kata Devi, dirinya bersama dengan Ustad Inayahtullah telah menyerahkan semuanya kepada bantuan Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat (BBHAR) PDIP yang diketuai oleh Pajri, S.H dan kawan. Selama proses persidangan dalam kurun waktu kurang lebih satu bulan.

Selain itu dibantu tim lowyer pemenangan Pasangan nomor urut 1 HDS-Tullah, yakni Ayub Zakaria S.E,.S.H,.M.H, dan Edwat Antoni, SH,.M.H

"Dari awal kita mempunyai keyakinan bahwa kita menang dengan nilai murni,"ujar Devi. 

Namun sambung ia, Proses persidangan di MK sudah dilewati, dan ada tahapan selanjutnya menunggu pelantikan.

Usai dari MK kata ia, kemudian proses pentapan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Muratara terpilih di KPU, kemudian selanjutnya sidang Paripurna DPRD.

"Dan kita tetap mengikuti tahapan itu,"ujarnya

karena terang Devi, ini tidak bisa berjalan sendiri, Kabupaten Muratara ini perlu  keseregaman secara nasional dan khususnya Sumatera Selatan.

Ia juga berpesan, untuk tim-tim yang ada di Kabupaten Muratara tetap sopan santun, adem dan bergembiralah namun terbatas.

Karena memang slogan perjuangan HDS-Tullah yaitu selalau bergembira dan menghargai yang lain, jadi jangan ada pawai-pawai ataupun saling singgung 

"Kita dari awal sudah tahu bahwa kita sudah memang, kita sidah merasakan itu, namun kita harus menghargai proses ini, dan tidak hanya kita saja namun seluruh indonesia,"ungkapnya

Ustad H.Inayatullah juga menambahkan mudah-mudahan ini hasil yang baik, untuk membangun Kabupaten Muratara, dirinya mengajak seluruh masyarakat dan juga para tim tetap menjaga kebersamaan dan persaudaraan.

Menurut Ustad Dengan hasil ini semua tetap bersyukur, tentu setelah ini banyak tugas berat yang akan dilakukan bersama.

Ustad juga mengajak rekan rivalnya dalam proses demokrasi di Kabupaten Muratara, agar tetap bersabar dan mari bersama-sama membangun Kabupaten Muratara lebih baik lagi, hapus semua perbedaan kini saat bersatu dan bersama demi memajukan Muratara

"Bagi yang belubelum diberikan kesempatan untuk menang, agar tetap bersabar dan mari kita bersama- sama untuk menbangun dan memperbaiki kabupaten muratara ini lebih baik lagi, insyallah amin,"tutupnya
(*)