Pemerintah Pusat Perbaiki Rumah Gadang di Solok Selatan, Melibatkan Tukang-tukang Tuo -->
Cari Berita

Pemerintah Pusat Perbaiki Rumah Gadang di Solok Selatan, Melibatkan Tukang-tukang Tuo

tuntas.co.id

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyelesaikan pekerjaan revitalisasi Kawasan Kampung Adat Saribu Rumah Gadang yang merupakan kawasan cagar budaya di Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat. Perbaikan rumah khas Minang tersebut merupakan tindak lanjut perintah langsung dari Presiden Joko Widodo saat Puncak Peringatan Hari Pers Nasional di Kota Padang tahun 2018 lalu. 

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pemugaran rumah gadang melibatkan tukang-tukang tuo yang memiliki keahlian dalam membangun serta membuat ornamen bangunan, seperti ukir-ukiran. Keahlian ini dalam beberapa waktu belakangan agak memudar, sehingga proyek-proyek pemugaran ini sekaligus akan menjadi workshop/media latihan bagi masyarakat setempat untuk memelihara keberlanjutan tradisi dan keahlian yang unik ini. 

“Kementerian PUPR sendiri melalui Ditjen Cipta Karya sudah memprogramkan revitalisasi kawasan tersebut. Dalam rencana induk akan dilakukan perbaikan bangunan rumah gadang yang ada, penataan lansekap kawasan, dan pembangunan landmark utama dan peningkatan fasilitas untuk wisatawan,” kata Menteri Basuki.

Kawasan Kampung Adat Saribu Rumah Gadang dengan luas 26,3 hektare memiliki aset budaya luar biasa, terdiri dari ratusan benda cagar budaya yakni Rumah Gadang, Masjid, Surau dan Makam. Terdapat seratusan Rumah Gadang yang saling berdempetan satu sama lain dan sebagian sudah berumur ratusan tahun. 

Secara bertahap, dari total 33 Rumah Gadang yang direncanakan untuk diperbaiki, sebanyak 28 Rumah Gadang saat ini tengah dibangun kembali. Program Restorasi dan Revitalisasi Kawasan Saribu Rumah Gadang sudah dimulai pekerjaannya sejak awal tahun 2020. 

Pekerjaan revitalisasi ini ditargetkan selesai pada akhir tahun 2020 dengan anggaran APBN TA 2019-2020 senilai Rp 69,7 miliar. Pembangunannya melibatkan tim pengukuran untuk rumah adat dari Pusat Dokumentasi Arsitektur (PDA) dan Johny Wongso dari Universitas Bung Hatta, dengan kontraktor pelaksana PT. Wisana Matra Karya Dan konsultan perencana PT. Jakarta Konsultindo

Revitalisasi ini meliputi pekerjaan rumah gadang, pekerjaan menara songket, pekerjaan kawasan, pekerjaan pusat informasi dan souvenir, pekerjaan panggung dan ruang terbuka hijau serta pekerjaan mechanical electrical plumbing (MEP) kawasan. Selain itu menurut rencana juga akan dibangun gerbang penyambut, toilet, dan area wisata tepi sungai dengan empat menara yang konsepnya diambil dari kisah Empat Raja (Ampek Rajo). 

Pekerjaan revitalisasi dilaksanakan sesuai protokol kesehatan pencegahan COVID-19, seperti menjaga jarak fisik, menggunakan masker dan tidak berkerumun sesuai Inmen PUPR No 02/IN/M/2020 tentang Protokol Pencegahan Penyebaran COVID-19 dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi.

Lokasi  Kawasan Kampung Adat Saribu Rumah Gadang berjarak 147 km dari pusat Kota Padang dengan waktu tempuh sekitar 3,5-4 jam menggunakan kendaraan roda empat. Diharapkan dengan revitalisasi tersebut dapat meningkatkan fasilitas wisata sehingga lebih nyaman dan menjadi faktor pendorong bagi peningkatan kunjungan wisatawan yang akan berdampak meningkatnya perekonomian khususnya di Kabupaten Solok Selatan. 

Selain atraksi budaya, Solok Selatan juga memiliki keindahan alam dengan adanya Gunung Kerinci.  Gunung api aktif tertinggi di Asia Tenggara ini bisa didaki dari Solok Selatan. Dari Kawasan Saribu Rumah Gadang, layer-layer lansekap gunung menjadi latar belakang yang mengagumkan. (*)