Bantuan Sapi 12 Ekor di Teluk Kulbi Banyak Mati, Dialihkan ke Warga di Desa Lain -->
Cari Berita

Bantuan Sapi 12 Ekor di Teluk Kulbi Banyak Mati, Dialihkan ke Warga di Desa Lain

tuntas.co.id

Sapi bantuan justru berkembang saat dikelola warga luar Teluk Kulbi.

TANJABBAR - Bantuan 12 ekor sapi dari program Badan Restorasi Gambut (BRG) di Desa Teluk Kulbi, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2018 lalu menuai pertanyaan.

Pasalnya, sejak realisasinya, sapi sebanyak 12 ekor pada tahun 2018 lalu keberadaannya dipertanyakan. Hingga kini tidak jelas. Dari beberapa sumber menyebut sapi itu banyak yang mati.

Salah satu warga Teluk Kulbi yang merupakan penggembala mengatakan,  ia menerima bantuan sapi selama tujuh bulan, namun setelah tujuh bulan, dikembalikan ke Kades Teluk Kulbi.

"Karena tidak jelas hitungannya, maka sapi saya dikembalikan ke Kades. Selain itu saat saya menyetel sapi, saya juga tidak bisa apa-apa," bebernya.

Namun menurut kabar, katanya sapi itu ada di salah satu rumah warga di Desa Pinang Merah yang bernama Pur. "Sapi bantuan keluaran 12 ekor, selama saya yang urus ada dua ekor yang mati," katanya.

Sekdes Teluk Kulbi, mengatakan sapi memang ada di Pinang Merah dan saat ini masih dipelihara oleh warga.

"Kami menerima sapi bantuan sebanyak 12 ekor, tapi 4 ekor mati," imbuhnya.

Disingung tentang pemindahan tempat sapi bantuan tersebut, ia mengatakan karena sapi tersebut ada yang mati.

"Iya mas, memang sapi itu untuk Teluk Kulbi, tapi waktu dipelihara warga sini sapinya ada yang mati dan diserahkan ke desa lagi. Saat itu kita cari cara memulihkan dan akhirnya oleh Bumdes di serahkan ke orang sana," terang Sekdes.

Sekdes mengaku tidak tahu menahu tentang administrasi dan teknis bentuan sapi tersebut. 

"Saya hanya mengikuti petunjuk atasan, saya sendiri tidak pernah hadir pada saat ada acara - acara yang terkait dengan bantuan sapi itu," tambahnya.

Terpisah, Purnomo, penggembala sapi bantuan, menyebut menerima sapi bantuan dari Teluk Kulbi sebanyak tujuh ekor. 

"Saya menerima sapi ini karena orang Pinang Merah tidak sanggup menyiapkannya dan banyak yang mati. Serah terima sapi ini juga ada surat dari desa," tuturnya.

Diakui dia, selama satu tahun merawat sapi tersebut, saat ini sudah tiga sapi yang hamil.

"Selama dengan saya, sapi ini sudah ada perkembangan."

Sementara mantan Kades Teluk Kulbi Widodo tidak merespons saat dikonfirmasi media hingga berita ini diterbitkan. (anto)