CATATAN REDAKSI | Tahun Baru, ‘Tuah’ Fachrori atau Gubernur Baru -->
Cari Berita

CATATAN REDAKSI | Tahun Baru, ‘Tuah’ Fachrori atau Gubernur Baru

tuntas.co.id


Hari ini, Rabu, 1 Januari 2020, sebuah babak baru. Meski ada sebagian orang yang merayakan, sementara sebagian lainnya mengatakan ‘haram merayakan’, toh itu tak begitu penting.

Sungguh pun demikian, tentu tak sedikit yang tetap berharap akan adanya perubahan yang lebih baik di tahun ini. Masyarakat Provinsi Jambi, tentu juga tak salah jika ikut menaruh berharap. Yah, semacam resolusi-lah. Harapan akan kebaikan-kebaikan di 365 hari ke depan.

Dalam kacamata politik, dua tahun terkahir, 2018 dan 2019 terlalu kelam bagi masyarakat Provinsi Jambi. Belum pernah terjadi bencana politik dan hukum separah ini di bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah.

Gubernur Jambi Zumi Zola Zulkifli ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), 4 April 2018. Zola yang memenang pilkada Jambi dengan fenomenal ini, tersungkur dalam lubang kasus suap pengesahan RAPBD 2018. Bersama banyak pejabat utama Pemprov dan DPRD Provinsi Jambi.

Drama Zumi Zola belum berakhir begitu saja. Belakangan beberapa politisi ternama ikut menyusul ke bui. Dan kelanjutannya, hingga kini, sembilan bulan menjelang pemilukada Jambi 2020, Fachrori Umar masih ‘menjomblo’, menjabat Gubernur Jambi tanpa wakil. Pemilihan pendamping Fachrori tak kunjung deal.

Pilkada 2020, Fachrori harus maju ‘sendiri’ (dengan calon wakilnya). Pasti tanpa Zumi Zola yang masih menjalani sisa masa hukumannya. Dulu, Zola-Fahcori mengalahkan Hasan Basri Agus (HBA) - Edi Purwanto dengan keunggulan di atas 60 persen. Tapi, mungkinkah Fachrori menang lagi tanpa Zola?

Fachrori sendiri terbilang fenomena unik dalam kancah politik Provinsi Jambi. Mantan hakim pengadilan agama ini, berasal dari trah politik dan pengusaha yang kuat di Provinsi Jambi. Khususnya Jambi bagian barat. Yakni di Kabupaten Bungo (dulunya Bungo Tebo).

Misal, Ipar Fachrori pernah menjabat Ketua DPRD Bungo. Istri Fachrori, Hj Rahima, juga terbukti politisi sangat tangguh. Ia adalah ketua pertama DPC Partai Demokrat Bungo. Rahima berkali-kali lolos ke DPRD Provinsi Jambi dengan perolehan suara yang terbilang jumbo. Pindah partai, tetap saja terpilih lagi.

Keponakan Rahima, Yansen, juga pernah terpilih menjadi anggota DPRD Bungo. Apalagi anak sulungnya, Ria Mayang Sari. Dua kali menjadi anggota DPRD Bungo. Satu periode menjabat Ketua DPRD Bungo. Kini, Mayang bahkan sudah berkiprah di level nasional, anggota DPRD RI.

Adik ipar Fachrori, Riduwan Ibrahim, adalah mantan Calon Bupati Bungo, beberapa tahun yang lalu. Meski dikalahkan Sudirman Zaini-Mashuri, nama Riduwan tak kunjung pudar. Terbukti, kini Riduwan tengah bersiap lagi maju di pemilukada Bungo 2020. Menantang Mashuri yang dulu pernah mengalahkannya.

Kembali ke Fachrori, ia juga bukan pemain ‘kacangan’. Dulu ia pernah bertarung di pemilukada Bungo. Ia menantang tokoh besar Bungo yang kini sudah dua kali menjadi anggota DPR RI, Zulfikar Achmad.

Meski kalah ketika melawan Zulfikar, kharisma Fachrori tak lantas padam. Terlebih banyak yang mengatakan jika saat itu Fachrori ‘mungkin seharusnya’ menang.

‘Tuah’ Fachrori kembali terbukti tahun 2010 lalu. Menjadi Wakil HBA, tokoh yang saat itu sedang naik daun, ia memenangkan 40 persen hasil pemilukada Provinsi Jambi. Mengalahkan Madjid Mu’az-Abdullah Hich (27,11 persen), Zulfikar Achmad-Ami Taher (19,02 persen), dan Safrial-Agus Setyonegoro (13,50 persen).

Lalu, apakah kemenangan bersama Zumi Zola dulu juga karena ‘tuah’ Bang Puk (sapaan Fachrori)?. Apakah (jika maju lagi), Fachrori kembali akan memenangkan pilgub Jambi 2020?

Entah lah. Belum pernah ada kajian empiris mengenal hal itu. Satu hal yang pasti, Fachrori butuh bekerja sangat keras.

Meski incumbent, Fachrori belum pernah membuktikan ia mampu memenangkan pemilukada jika ia maju sebagai orang nomor satu. Meski selalu menang setiap kali maju sebagai orang nomor dua alias wakil.

Kali ini, Fachrori sudah ditunggu oleh sederet penantang tangguh. Mereka adalah sederetan ‘anak buah’ Fachrori yang sudah terbukti orang-orang tangguh. Politisi-politisi jempolan yang di kandang masing-masing telah memenangkan dua kali pilkada bupati/walikota.

Sy Fasha dua kali menang di pilwako Jambi. Begitu juga Cek Endra yang dua kali menang pilbup Sarolangun. Pun Al Haris. Anak muda kelahiran Desa Sekancing Kecamatan Tiang Pumpung ini sudah dua periode menjabat Bupati Merangin.

Apalagi jika Sukandar (Bupati Tebo), Asafri Jaya  Bakri (Walikota Sungaipenuh), atau Safrial (Bupati Tanjab Barat), ikut serta dan berpasangan dengan salah satu dari mereka. Tentu bukan lawan yang mudah untuk dikalahkan. Kesemuanya adalah ‘orang kuat’ di kabupaten mereka masing-masing.

Belum lagi H Bakri. Ketua DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Provinsi Jambi yang belakang terlihat cukup serius menapak jalan pilgub Jambi. Berkali-kali sudah Bakri lolos ke DPR RI. Bakri jelas bukan ‘orang sembarangan’.

Hmm..... 2020, ‘tuah’ Fachrori, atau Gubernur Baru? (redaksi)