Tulisan Berjudul 'Saya Menolak Diwakili BEM SI' Viral di Media Sosial -->
Cari Berita

Tulisan Berjudul 'Saya Menolak Diwakili BEM SI' Viral di Media Sosial

tuntas.co.id


Aksi unjukrasa BEM SI | ist
TUNTAS.CO.ID - Gejolak demontrasi di Jakarta dan beberapa daerah lain di Indonesia justru memunculkan keterbelahan cara pandang masyarakat.

Ada warga yang mendukung aksi tersebut, namun ada juga yang menentang karena dilakukan secara anarkis, seperti yang terjadi di Jakarta.

Dukungan dan penolakan juga terjadi cukup massif di media sosial. Dalam forum-forum media sosial, maupun di WhatsApp sedang banyak dibagikan tulisan yang menentang aksi mahasiswa, atau Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).

Salah satu tulisan yang ramai dibagikan yakni tulisan yang berjudul 'Saya Menolak Diwakili BEM'.

SAYA MENOLAK DIWAKILI BEM SI.

- Saya Warga Negara Indonesia dan saya menolak diwakili BEM SI, saya menolak diwakili suara BEM SI yg mengaku yg katanya meneruskan suara rakyat Indonesia.

- Saya Warga Negara Indonesia dan saya menolak diwakili BEM SI, saya menolak demo2 yg katanya mereka turun kejalan meneruskan keresahan rakyat Indonesia.

- Saya Warga Negara Indonesia dan saya menolak diwakili oleh BEM SI, yang katanya mereka mewakili seluruh rakyat Indonesia.

- Saya Warga Negara Indonesia dan saya menolak diwakili BEM SI, BEM bukanlah wakil rakyat, BEM tidak mencerminkan suara rakyat, sama seperti DPR yg sebagian bukan wakil rakyat tetapi wakil partai.

- Saya Warga Negara Indonesia dan saya menolak diwakili BEM SI, rakyat Indonesia jumlahnya lebih dari 260 juta, apakah semua rakyat ini minta diwakili BEM dengan demo anarkisnya, dgn banyak ditunggangi, dengan banyak penyusup dan setelah itu mereka tidak mau bertanggung jawab, padahal mereka yg memulainya, malah gara2 demo mereka rakyat menjadi susah mencari nafkah, gara2 mereka anak2 STM/SMA dan ada juga SD ikut berdemo anarkis hanya dgn dibayar uang recehan.

- Saya Warga Negara Indonesia dan saya menolak diwakili BEM SI, yg terus mendesak Presiden Jokowi untuk keluarkan Perppu UU KPK, saya menolak jika disebut BEM mewakili seluruh rakyat, dan terbukti pd Survei Litbang Kompas 16 Sept malah rakyat setuju perlunya Dewan Pengawas sebesar 64,7% dan setuju adanya SP3 sebesar 55,5%.

- Saya Warga Negara Indonesia dan saya menolak diwakili BEM SI, suara BEM bukanlah suara rakyat, demo2 mereka bukanlah keinginan rakyat banyak, dan terbukti ada banyak Universitas yg sudah tercemar virus radikalisme, jadi sangat diragukan sekali jika mereka murni membawa aspirasi masyarakat.

- Saya Warga Negara Indonesia dan saya menolak diwakili BEM, apakah perjuangan mereka betul2 mencerminkan kepentingan Rakyat ? ataukah mereka hanya mengatasnamakan rakyat ? apakah perjuangan mereka utk Taliban KPK, wadah pegawai KPK ? apakah memperjuangkan agenda politik tertentu ? apakah memperjuangkan pesanan politik tertentu ?
apakah kepanjangan tangan dari Partai politik tertentu ? Apakah memperjuangkan masyarakat Kadrun ?

Tidak semua Mahasiswa itu jelek kelakuannya, masih banyak mahasiswa yg baik, kalaupun mereka demo mereka tertib dan tidak anarkis, masih banyak mahasiswa yg baik yg mendukung Pancasila, merawat Bhinneka Tunggal Ika dan tetap mendukung Presiden Jokowi.

Saya Warga Negara Indonesia dan saya menolak diwakili BEM, saya menolak peryataan BEM yg katanya mewakili suara rakyat, saya juga rakyat Indonesia dan saya tidak pernah merasa saya meminta suara saya diwakili BEM, saya Warga Negara Indonesia dan saya menolak diwakili BEM.