Senin (12/8/2019) Brigadir (Pol) Anumerta Hedar gugur ketika sedang menyelidiki sejumlah perbuatan melawan hukum yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) terhadap masyarakat di Kampung Usir, Kabupaten Puncak, Papua.
Bulan lalu, pihak KKB juga menyebut menembak empat anggota TNI. Hal ini terungkap dalam rilis yang mereka sebar lewat media sosial.
Di antaranya di akun media sosial TPNPB News Update. Di sana tertulis TPNPB bertanggung jawab atas tewasnya empat anggota TNI di Nduga.
Berikut isi rilis dari kelompok KKB di Papua
"Tanggal 23 Juli 2019 PERNYATAAN Dari Saya Panglima Kodap III Ndugama EGIANUS KOGEYA dan KOMADAN OPERASI PERANG PEMNE KOGEYA,Bahwa:
1.Penembakan Di Kali Nowem Muara Kali Yuguru Dan Pulpa Menewaskan 4 Anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) adalah Murni Dari Kami TPNPB Kodap III NDUGAMA Maka Siap Bertanggung Jawab.
2. kami Sudah Menolak Pembangunan Bentuk Apapun Dari Sorong Sampai Samari Di Tanah Papua Maka Pembangunan Model Apapun Di Wilayah Ndugama Tetap Kami Tembak.
3. Wilayah Teritorial Ndugama Dari Pintu Masuk Danau Habema Sampai Pelabuhan Momugu Kenyam Kabupaten Nduga Suku Ndugama Pihak TNI Yang Memaksa Membangun Dengan Moncong Senjata Alangkah Baiknya Berhenti Dan Pulang Gulung Tikar Saja Kami Bosan Bunuh kamu Terus.
4. Kami tidak Butuhkan Pembangunan Kami Butuh Kemerdekaan Bangsa Papua Barat .
5. Jika Tidak Maka Kami Perang Terus Sampai Dunia Kiamat.
Demikian Laporan Dari Ndugama:Oleh; Panglima Dan Komadan Operasi, Kodap III Ndugama Egianus Kogeya Dan Pemne Kogeya."
Hingga kini kelompok OPM memang terus bergerak di hutan dan dekat pemukiman warga. Tak jarang aksi saling tembak terjadi antara aparat TNI dan OPM. (*)