300 Pasukan Brimob Dikirim ke Papua Pasca Kerusuhan Deiyai -->
Cari Berita

300 Pasukan Brimob Dikirim ke Papua Pasca Kerusuhan Deiyai

tuntas.co.id


Ilustrasi
JAKARTA, TUNTAS.CO.ID - Perkembangan situasi di Deiyai, Paniai, dan Jayapura, Papua, disikapi sangat serius oleh Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian. Ia mengatakan 300 anggota Brimob Polri dikirim ke Papua paska kisruh Deiyai.

Ia mengatakan sangat menyesalkan terjadinya bentrok di Deiyai yang memakan korban tewasnya seorang anggota TNI, Rabu (28/8). Ia mengatakan korban dibacok dengan panah ketika bertugas menjaga senjata TNI.

“Sangat kami sesalkan (gugurnya anggota TNI). Dia gugur saat sedang menjaga senjata yang disimpan dalam kendaraan, akhirnya dibacok dengan panah dan gugur. Senjatanya dirampas,” kata Tito, Kamis (29/8).

Tito menduga penyerang bukanlah demonstran. Melainkan kelompok perusuh diasal Paniai yang menunggangi aksi demo.

“Ini kelompok yang berasal dari Paniai. Rupanya mereka sembunyi di balik massa ini dan menyerang petugas,” tambah Tito lagi.

Dikatakan Tito, satu orang dari penyerang juga tewas terkena anak panah. Dengan tegas Tito mengatakan bukan tewas oleh petugas. Karena anggota TNI dan Polri tidak pernah menggunakan panas saat bertugas mengamankan unjuk rasa.

“Panah ini berasal dari penyerang sendiri sehingga kami menduga dia meninggal karena terkena panah dari kelopoknya,” ujar Tito yang juga mantan Kapolda Papua.

Rabu (28/8), sekitar 100 orang berunjuk rasa dengan damai di depan kantor Bupati Deiyai. Tiba-tiba kemudian datang sekitar 1.000 orang lainnya membawa berbagai jenis senjata mematikan.

Mereka lalu melakukan tari perang di depan aparat TNI dan polisi yang mengamankan unjuk rasa.

Tak lama kemudian massa melempari petugas dengan benda keras. Seorang anggota TNI asal Jambi yang menjaga kendaraan berisi senjata, diserang dengan panah hingga tewas. Lima anggota TNI dan Polri juga terluka kena panah.

Dari penyerang jatuh dua korban tewas. Satu orang kena panah di perutnya, dan satu lagi karena peluru di bagian kaki.(mm)