Jalan Desa Hancur, Pemuda Ini Kirimi Bupati Merangin Surat Terbuka -->
Cari Berita

Jalan Desa Hancur, Pemuda Ini Kirimi Bupati Merangin Surat Terbuka

tuntas.co.id

Salah satu foto yang diunggah Marsis Imron di akun facebook bersama surat terbuka yang ia tulis untuk Bupati Merangin, Senin (8/7) | ist

MERANGIN, TUNTAS.CO.ID - Kondisi infrastruktur jalan ke desa-desa di Merangin terus dikeluhkan. Terkhusus kecamatan yang relatif agak jauh dari ibukota seperti Tabir Barat, Jangkat, dan Jangkat Timur.

Salah satu bentang jalan yang terus dikeluhkan adalah ruas Desa Rantau Suli ke Desa Kabu, Pematang  Pauh, dan Beringin Tinggi. Kondisi jalan di Kecamatan Jangkat Timur ini dikenal 'horor'.

Satu minggu terakhir, beberapa kali anak muda dari kawasan ini mengunggah konten foto ke media sosial. Dari foto yang terunggah, terlihat kondisi jalan yang berlumpur dan terbilang sangat parah.

Terbaru, Marsis Imron, mengunggah surat terbuka di media sosial, Senin (8/7). Pemuda asal Desa Kabu ini berkirim tulisan untuk Bupati Merangin, H Al Haris. Berikut isi surat terbukanya.

Yth, Bupati Merangin Yang berbahagia. Semoga dalam keadaan sehat wal'afiat. Amin.

Saya hanya ingin bercerita kepada bapak walaupun hanya  lewat medsos, nanti jikalau ada waktu saya dan kawan-kawan akan bercerita lebih banyak kepada bapak. Sebelumnya saya  mohon maaf kalu menggangu saluran teliga (telinga, red) bapak dengan gaya bahasa saya.

Kondisinya sangat memperhatinkan jalan menuju Desa Pematang Pauh, Kabu dan Beringin Tinggi, apalagi saat ini musim hujan, aduuuhh mak,miris...... Saya dari Forum Pemuda III Desa Bersuara. Mengcam (mengecam, red) bahwa janji itu hanya lah omong kosong yang tidak berakal saat bicara. Bicara yang manis aaat (saat, red) sebelum jadi, sudah jadi buang sudah kepercayaan masayarakat, sudah untuk kedua kalinya pak.....

Masih adakah jejang (jenjang, red) dari dua kali itu.....????
Mungkin susah dipercaya lagi pak jika bapak berjanji lagi. Sebab.!!

Ingat.....!!! Masyarakat tiga desa yang rela nyoblos bapak di TPS. Karena dia mikir untuk kebaikan daerahnya, tanpa dibayar sepeserpun, lalu bagai mana dengan daerah lain pada saat itu, mungkin berkilo-kilo sudah uang bapak di habiskan. Nah tiga desa berharap bapak jadi dan memperhatikan jalan yang ia tempuh itu saja.

Sakitnya lagi, selalu dan selalu berjanji dengan masyarakat bukan saja dengan waktu. Coba bapak kenang waktu agenda pencitraan panen raya di desa pematang pauh, bagai mana jalan disana, apa lagi sekarang pak..... sudah parah, bukankah  waktu itu bapak katakan pada saat sambutan. Terkait jalan akan bapak anggarkan 13 M untuk jalan tiga desa ucapan bapak disaksikan oleh masyarakat disana lho pak..!! Lanjutan janji bapak apa...???? Nol Besar pak

Hanya satu permirtaan masayarakat, Laksanakan janji bapak, jalan itu mulus dan hitamkan. Baru berlanjut cerita untuk ketiga kalinya.(*)