Sandi Sebut Bangun Tol Cipali Tanpa Utang, Faktanya Ada 22 Bank yang Beri Pinjaman -->
Cari Berita

Sandi Sebut Bangun Tol Cipali Tanpa Utang, Faktanya Ada 22 Bank yang Beri Pinjaman

tuntas.co.id


Tol Cipali
TUNTAS.CO.ID, Jakarta - Calon Wakil Presiden nomor 02 Sandiaga Uno sempat mengatakan bahwa dirinya membangun Tol Cipali lebih 100 kilo meter tanpa utang. Pernyataan ini viral dan banyak dibagikan oleh tim maupun simpatisan pasangan nomor 02.

Lalu apakah benar pembangunan tol ini tanpa utang, dikutip dari detikFinance Kamis (3/1/2019), Tol Cipali mulai dibangun atau groundbreaking pada 8 Desember 2011. Awalnya, tol ini ditargetkan rampung pada September 2014.

"Jalan tol ini dijadwalkan untuk rampung pada bulan September 2014," kata Presiden Direktur Utama PT Lintas Marga Sedaya (LMS) yang merupakan pemegang konsesi, Muhammad Fadzil saat groundbreaking.

LMS sendiri merupakan perusahaan patungan dengan kepemilikan perusahaan Malaysia, Plus Expressways Berhard 55% dan PT Bashkara Utama Sedaya (BUS) sebanyak 45%. Sementara, BUS merupakan konsorsium terdiri dari PT Interra Indo Resources, PT Bukaka Teknik Utama, dan PT Baskhara Lokabuana.

Interra Indo Resources merupakan anak usaha PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) di mana Sandi memegang sebagian saham perusahaan tersebut. Dalam keterbukaan Bursa Efek Indonesia (BEI), Sandi masih memegang saham sekitar 24%.

Lebih lanjut, pembangunan tol ini berdasarkan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol yang diamandemen pada 27 Oktober 2011. Total nilai investasi tol sebesar Rp 12,56 triliun dengan masa konsesi 35 tahun. Pendanaan tol berasal dari modal sendiri sebanyak 30% dan pinjaman sindikasi perbankan yang dipimpin oleh PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

Pada Juni 2013, LMS mendapat pencairan kredit perbankan sebesar Rp 1 triliun. Pencairan tersebut merupakan tahap pertama yang merupakan bagian dari sindikasi 22 bank dipimpin BCA dan Bank DKI dengan komitmen pinjaman Rp 8,8 triliun.

Muhammad Fadzil mengatakan, pinjaman ini merupakan komitmen untuk mempercepat pembangunan Tol Cipali. Tol ini pun diharapkan rampung pada 2015 atau mundur dari target awal September 2014.

"Kami menyadari bahwa proyek Tol Cipali ini sangat strategis untuk mendorong ekonomi nasional dan menciptakan manfaat ekonomi yang tinggi bagi masyarakat di sekitar proyek tol. Oleh karena itu, kami berharap dukungan seluruh pihak agar pembangunan ini dapat segera selesai," kata Fadzil dalam keterangan tertulis 26 Juni 2013.

Kemudian, tol ini rampung dan diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 13 Juni 2015. Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Achmad Abdul Gani Ghazali saat itu menyebut, nilai investasi tol bengkak sekitar Rp 1 triliun. Kenaikan nilai investasi ini disebabkan adanya perubahan rute dalam pelaksanaan pembagunan. Sebab, ada bidang tanah yang tidak bisa dibebaskan sehingga mesti mencari rute alternatif.

"Investasi yang ditelan untuk jalan tol ini hampir Rp 13,7 triliun. Awalnya hanya Rp 12,7 triliun," katanya usai peremian di Pintu Tol Cikopo, Purwakarta. (**)