Novanto, Pernah Bertahan Hidup dengan Jualan Madu -->
Cari Berita

Novanto, Pernah Bertahan Hidup dengan Jualan Madu

tuntas.co.id



TUNTAS.CO.ID - Nama Setya Novanto tampil di semua media di Indonesia dalam beberapa hari terakhir. Bahkan di media sosial, ia tenar sejalan dengan sebaran meme pasca Novanto menabrak tiang listrik.

Kasus E-KTP lah yang membawa nama Novanto melejit hingga menjadi pergunjingan warga, karena ia beberapa kali hampir lolos dari jeratan tersangka di KPK.

Sebenarnya, ada beberapa kasus lain yang pernah menjerat Novanto, namun ia berhasil keluar dari kasus tersebut, yakni kasus Bank Bali.

Dari piutang Rp 904 miliar, Setya mendapat fee Rp 546 miliar, diduga mengalir ke kas Partai Golkar, kasus ini dahulu dihentikan Kejaksaan Agung.

Kemudian beberap kasus lain, yakni dugaan suap anggaran Pekan Olahraga Nasional di Riau, sampai dugaan penyuapan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar. 

Jika saja Novanto tidak tersandung kasus, mungkin perjalanan hidupnya bisa menginspirasi banyak orang.

Karena Novanto sebenarnya memulai karir memang dari nol.

Dia pernah berjualan madu dan beras untuk menutupi hidup saat kuliah di Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya. 

Untuk memenuhi kebutuhan ia juga menjadi anggota staf penjualan PT Sinar Mas Galaxy, diler mobil Suzuki, hingga menjadi model dan terpilih jadi pria tampan Surabaya pada 1975.

Kemudian dia pindah kerja ke PT Aninda Cipta Perdana, penyalur pupuk PT Petrokimia Gresik untuk wilayah Surabaya dan Nusa Tenggara Timur.

Perusahaan ini milik Hayono Isman, Menteri Pemuda dan Olahraga kabinet Presiden Soeharto, teman sekelas Setya di SMA Negeri 9 Jakarta. 

Selama bekerja di sana, Novanto juga sekaligus menjadi sopir untuk keluarga Hayono.

Kemudian, Setya menikah dengan Luciana Lily Herliyanti, putri Brigadir Jenderal Sudharsono, mantan Wakil Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat.

 Pernikahan inilah yang membuat Setya merintis bisnis. Ia langsung mengelola pompa bensin milik mertuanya di Cikokol, Tangerang.

Isahanya melebar ke peternakan, kontraktor, jual-beli bahan baku kertas, tekstil, hotel, hingga lapangan golf. 

Namun akhirnya perkawinan dengan Luciana kandas, kemudian menikahi Deisti Astriani Tagor, dari pernikahan itu, Setya memiliki empat anak.

Namun karir Novanto berakhir buruk, bukan sekedar akan dicokok KPK, namun Novanto menjadi bahan look-olok masyarakat. Media sosial berliweran postingan bernada tendensius terhadap Novanto. (**)